Masa Awal Pernikahan dan Menunggu Kehamilan

Aku menikah di tengah-tengah kesibukan koass mengejar gelar dokter gigi. Tentu bukan hal mudah mempersiapkan semua hal terkait pernikahan di sela kesibukan itu, ditambah lagi acara yang dilaksanakan di kampuang halaman (Madiun) sedangkan aku dan si mas calon di Jakarta, daan kita ga pakai WO. Hectic abiss..

Setelah menikah, kamipun masih canggung2 gtu, karna kami ga lewat pacaran, jadi nya masa awal pernikahan itu kami manfaatkan sebaik-baiknya buat "pacaran" dulu.. kalo di ingat-ingat, indah banget lho masa masa pacaran di awal pernikahan. Ga ada rasa insecure, tentram dan happy banget, meski habis honeymoon sebentar langsung lanjut koass..

Meskipun sibuk koass, aku insyaAlloh tidak ada niatan untuk menunda kehamilan, natural aja, kalau Alloh kasih segera, insyaAlloh berarti kami juga sudah dikasih kesiapan, kalau dikasihnya nanti-nanti, mungkin memang kami belum mampu.. Karena keluarga sering pesan, jangan sampai menunda, nanti kebablasan lho,. Oke, akhirnya kami pun pantang menunda, haha.

Bulan pertama pasca menikah, aku ga telat, justru haidnya maju, gimana mau jadi, orang pas honeymoon aja manjat gunung, naik roller coaster, jungkat jungkit ga karuan..

Terus bulan selanjutnya, suami iseng konsultasi sama dokter yang deket dengan keluarga kami, dr. Luthfi, beliau itu dosen FKUI, PhD di Jepang, satu pengajian dengan kami dan sering ngisi sebagai penasihat, dan sedang ambil spesialis Andrologi (denger2 sih ini spesialis di bidang reproduksi untuk laki-laki)==> recommended buat yang mau konsultasi seputar reproduksi pria ya. Naah, jadi pas banget kan. Tips dari beliau untuk cepat hamil tu kira2 seperti ini (maaf ya kalau jadi vulgar, karena bagiku dulu ini pengetahuan, jadi just to learn aja yaa):

Wanita kan setiap bulan akan haid. Hari pertama haid itu namanya HPHT. HPHT ini yang akan dijadikan patokan perhitungan usia kehamilan. Di hari ke 7 sampai 11 dari HPHT ini, wanita belum di masa puncak suburnya, jadi suami istri bisa berhubungan sering, bahkan tiap hari. Nah, baru setelah tgl 11, beliau tidak menyarankan berhubungan setiap hari. Baiknya 2atau 3 hari sekali. Alasannya adalah menunggu si sperma supaya matang dan kualitasnya bagus untuk membuahi ovum. Wanita mencapai puncak subur itu kisaran hari ke 13-17. Jadi, contohnya, bisa berhubungannya di hari ke 11, 14, 17. Kira-kira begitu ya. Setelah hari 19, beliau bilang sih itu sudah ga terlalu subur lagi. selain itu, posisi yang disarankan juga ada, salah satunya misionaris. Plus setelah itu si wanita posisikan badan lebih tinggi, sekitar 30 menit s.d. 1 jam, untuk memudahkan si sperma menuju ovum.

Okelah, akhirnya kita coba ikuti saran beliau, tapi lagi-lagi aku datang bulannya maju lagi.. dulu sebelum menikah, siklusku panjang (35-40 hari), setelah menikah ternyata maju (27, 28).. naah, aku pikir lagi, apa mungkin bulan kemarin kita kasih jaraknya kejauhan, 3 hari sekali dan pas puncak subur dan ovum lagi jalan keluar justru sperma belum nyamperin. Ini hanya perkiraan ya.. 
Jadi, logikanya begini, si ovum akan matang di masa subur (kurleb setengah dari satu siklus, misal. Siklus 34, brrti hari ke 17, siklus 28, berarti hari ke 14, dst). Ovum akan perlahan jalan ke arah rahim. Supaya bisa jadi buah, saat subur2nya itu, sperma sudah siap menjemput ovum. Perjalanan sperma ke ovum itu kisaran 24-72 jam kalau tidak salah ingat. Jadi sehari sebelum si ovum matang keluar, disarankan berhubungan, supaya sperma ga telat jemputnya.

Oke, akhirnya bulan ketiga kita coba siasati dengan logika itu, sambil berdoa terus ya tentunya, karena manusia hanya usaha, Tuhan yang menakdirkan. Daan alhamdulillah jadilah saya telat di bulan ketiga.

Awalnya ga sadar kalau telat, baru sadar setelah saya pulang dari kos teman. Gara-gara malam itu saya dijadikan contoh make up MUA ala-ala karna temen lagi beli makeup2 baru. Habis jadi dandanannya, mereka pd komen "beuh, cakep beudh. Dah sana pulang yuv, besok positif ni besok positif, yakin" becandaan aja si itu .. tapi pas otw pulang, kepikiran,"o iya, aku kan udah telat seminggu, apa coba tes ya, tp diem diem aja deh". Pagi sebelum subuh, diem2 ambil testpack yang udah pernah dibeli (women choice yang harga 21rb dan akurat harga 9rb). Katanya yang bagus dan kental kandungan hormonnya itu pas pagi kan. Pertama coba si akurat, eh kok garis pertama aja samar banget, ntah rusak atau gimana. Akhirnya coba testpack selanjutnya-women choice, dan jelas banget dua garis muncul, merah pekat. OMG langsung gemeteran panas dingin sekujur tubuh. Like reallyy?? Akhirnya pelan-pelan bangunin suami dan masih sambil gemeteran tunjukin testpack. Kita pun berpelukan haru, suami pun sangat bersyukur dan merasa berhasil menghamili istrinya, haha

Bersambung ke masa kehamilan di postingan selanjutnya yaah ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Pregnancy

Menuju Kelahiran Buah Hati Pertama

Daur Ulang Pospak: Menghemat Pengeluaran Pospak dan Alternatif Clodi